(ozon). Air Terjun Sawangan Watu Layah yang terletak tersembunyi di Desa Getas, Kecamatan Playen masih menyisakan rasa penasaran. Saya sempat menelusuri air terjun bertingkat itu. Kala itu saya hanya bisa menyaksikan empat tingkat utamanya.
Rasa penasaran terus menggelitik untuk mengeksplorasi lebih jauh. Sawangan yang dikunjungi pertama kali seolah masih menyembunyikan belasan tingkat lainnya. Saya pun memutuskan kembali mengeksplorasi eksotika Sawangan ketika musim hujan sudah tiba sehingga debit air lebih besar sehingga jatuhan air lebih banyak.
Penelusuran dimulai dari tingkat paling bawah. Mulanya ingin melewati sungai di bawahnya. Namun lantaran sungai meluap dan berarus deras. Keinginan untuk menguak kecantikan Sawangan pun memberikan motivasi untuk mencari jalan lain menuju dasar air terjun.
Hujan yang turun di malam sebelumnya membuat ladang basah dan licin. Setelah berjalan memutar sekitar 300 meter akhirnya sampai dengan jalan menurun dari pematang sawah. Jika tidak hati-hati bisa terpeleset dan terjerembab dan mandi lumpur seperti yang saya alami.
Kondisi dasar air terjun yang berlumut dan berlumpur pun membuat jalan licin sehingga memerlukan kehati-hatian yang tinggi. Disarankan untuk mengunjunngi Sawangan Watu Layah ini ketika cuaca cerah berjaga-jaga semisal ada banjir kiriman. Selain itu pergi bersama teman dan membawa tongkat untuk bertumpu akan sangat membantu.
Banyaknya anak Sawangan Watu Layah membuat perjuangan terbayarkan. Benar saja, tidak hanya ada empat tingkat namun ada belasan tingkat baik yang besar maupun kecil. Mereka berpadu menjadi kesatuan yang menarik nan elok.
Suara gemericik air membuat suasana menjadi santai dan betah berlama-lama. Dedaunan rimbun dari semak belukar di kanan kiri bahkan tengah jalur Sawangan menambah kesan gemas.
Dedaunan itu membuat Sawangan terlihat malu-malu untuk menunjukkan kemolekannya.
Rasa senang bercampur rasa kesal lantaran ada satu tingkat yang cukup besar namun susah dijangkau. Tak ada jalan yang bisa ditempuh hanya dengan berjalan kaki baik dari atas, samping maupun bawah.
Menjangkau dengan teknik rappeling sepertinya bisa menjadi solusi menjajaki eksotika jatuhan air tersebut. Air Terjun
Sawangan Watu Layah masih asri lantaran warga sekitar pun belum mengetahui keindahannya.
Kedepannya air terjun tersebut akan dikelola sehingga menjadi objek wisata yang menarik.
Tapi sebelumnya akan membangun akses jalan dari perempatan Gubukrubuh ke lokasi terlebih dahulu, setelah itu baru ke pengelolaan Air Terjun Watu Layah. Karena air terjun itu ada di wilayah pihak kehutanan, maka akan di koordinasikan lebih dulu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar